Sunday, January 19, 2014



Christmas Gift
Dibuat oleh : Dian Berdianti

            Seorang gadis mungil berambut sepunggung sedang tidur di kamarnya sambil asyik berkhayal tentang seorang laki-laki yang didambakannya untuk 5 bulan terakhir ini.
            Dia mengambil kalender yang ada di lemari kecil yang ada di sebelah tempat tidurnya dan berkata, “Duh, seru kali ya, kalo pas natal si Josua nembak gue.. Ck, ya Tuhan, I really want him to be my Christmas gift. Tapi kok mustahil banget ya, orang dianya cuek bebek gitu. Gak peka pula. Padahal kan gue udah kodein gitu! Pake lagu udah, pake kata-kata udah, semua udah deh tapi kenapa coba tetep  gak peka?! Dasar cowok ya… Ckck.”
            “Alice… Kamu ngomong sama siapa sayang?” tanya seorang wanita dari luar kamar.
            “Gak ngomong sama siapa-siapa kok Maaa..” sahut gadis yang bernama Aliceitu.
            “Ya usah, Alice tidur sekarang besok kan sekolaahhh..” jawab wanita yang tak lain dan tak bukan adalah ibu dari Alice, itu lagi.
            “Iya maaa…” sahut Alice lagi.
            “Ck, mama nih ganggu deh. Ya udah gue tidur deh daripada diamukin.” Ucapnya pada diri sendiri.
            Alicepun tertidur.
                                                                      ¥
            Esok paginya di sekolah
           
            “Pagiii…” sapa Alice pada kedua sahabatnya yaitu Lisa dan Dina.
            “Iyaa, pagii… “ sapa Lisa baik. Sedangkan Dina hanya membalasnya dengan anggukan kepala karena dia sedang mendengarkan musik.
            Dina kembali fokus pada handphone sedangkan Lisa dan Alice mengobrol.
“Lis, bentar lagi natal loh…” keluh Alice pada Lisa.
“Iya terus kenapa?” tanya Lisa.
“Ck, jadi sahabat gak ngerti dikit kek…Gue kan ngarep ditembak gitu pas nataaal. Kira-kira possible gak ya? Masalahnya dia kan cuek gitu mana tingkat kepekaannya tuh rendah banget.”Alice mulai putus asa.
“Duh, Aliiice, gak ada yang mustahil di mata Tuhan. Kalo dia emang yang terbaik pasti Tuhan bakal ngedeketin kalian kok. Mau dia cuek kek, tingkat kepekaanya rendah kek, pasti tetep Tuhan deketin kalau kalian jodoh.” Jelas Lisa.
“Kalian ngomogin siapa sih?” tanya seorang cowok tiba-tiba.
“Eh, Josua.... Biasalah cewek kita lagi ngomongin cowok gitu..” Lisa yang gerak refleknya tinggi langsung mengelak.
Alice hanya mengiyakan ucapan Lisa.
“Oh gitu itu si Dina tumben gak ikutan..” Tanya Josua lagi.
“Dia ngantuk kurang tidur makanya gitu.” Kali ini Alice yang menjawab.
Josua hanya manggut-manggut sambil bergabung dengan anak-anak cowok lain sedangkan Alice menatap punggung Josua dengan penuh harapan dan keyakinan bahwa laki-laki itu akan menjadikannya milik Josua ketika natal nanti. Sebagai wanita, yang bisa Alice lakukan hanya menunggu dan memberi Josua lampu hijau.
¥
            “Aduh.. Natal tinggal 3 jam lagi… Mana mungkin dia nembak aku…” ucap Alice dengan frustasi.
            Alice terus menatap jam di handphone-nya dengan frustasi.
            “Emang sih dia belakangan mulai berubah, jadi sering ngobrol, bercanda, dan lain-lain… Tapi gimana kalo dia cuman nganggepgue sahabat? Gak lebih dari itu? Ck, gimana nihhh?” Alice makin frustasi.
            Ketika melihat jam di handphone-nya lagi  dia berkata, “Selamat Natal Alice.”
            Tiba-tiba saja HPnya bunyi karena ada Line yang masuk.
            “Dari Josua!” pekik Alice.
“Merry Christmas ya Alice. GBU and WYATB. Jangan lupa kita besok jalan-jalan sama Lisa samaDina.” Alice membacanya dengan girang.
            Dengan segera Alice membalas, “Makasih, you too ya.. Sip deh..”
            Josua hanya membalasnya dengan “Oke :)
            “Senengnyaaa… Sekarang waktunya bobookk…” kata Alice girang sambil menarik selimut.
¥
            Keesokan harinya, Alice sudah duduk manis menunggu Josua menjemputnya. Mereka janjian bertemu Lisa dan Dina. Tak lama kemudian Josua datang. Alicepun keluar dan menemuinya.
            “Eh Jo, mau langsung berangkat?” tanya Alice.
            Bukannya menjawab Josua malah turun dari motornya dan memeberika sebuah kado dengan bungkusan bergambar Santa Clause.
“Buat aku?” tanya Alice dengan wajah bodoh.
“Iya buat kamu…” jawab Josua.
“Tapi aku gak nyiapin kado natal buat kamu loh Jo..” kata Alice dengan nada menyesal.
Lagi-lagi Josua tidak menjawab. Dia berlutut di depan Alice dan mengambil tangannya.
Alice terpaku melihatnya.
“Aku minta kado apa-apa kok. Tapi, 1 hal yang aku minta… Will you be my Christmas gift?” tanya Josua dengan wajah penuh harapan.
Alice membantu dia berdiri dan berkata, “Iya Jo,aku mau…”
Josua tersenyum penuh kemenangan.
“Bener?” dia bertanya lagi.
Alice mengangguk malu-malu.
Josua berteriak dan menari girang sedangkan Alice hanya tertawa melihat Josua yang dalam notabene pacarnya itu.
Memang benar kata Lisa bahwa Tuhan punya rencana akan setiap dari kita. Tuhan tidak akan langsung memberikan apa yang kita mau karena semua itu butuh proses. Maka bersabarlah karena semua akan indah pada waktunya.

No comments:

Post a Comment